senja dibalik jendela
Senja mulai merayap masuk melalui celah jendela kamar Rani. Cahayanya yang keemasan menerangi wajah Rani yang sedang termenung di depan meja belajarnya. Buku-buku pelajaran berserakan, namun pikirannya melayang jauh. Ia merasa minder dengan penampilannya. "Rani, ayo makan malam," suara lembut Ibunya membuyarkan lamunannya. Rani hanya menjawab dengan gumaman pelan. Ia tidak bersemangat untuk keluar kamar. "Kamu kenapa, Nak? Ada masalah di sekolah?" tanya Ibunya khawatir. Rani menggeleng. Ia tidak ingin menceritakan perasaannya pada siapapun. Keesokan harinya, Dina datang menjemput Rani untuk pergi ke kafe baru di pusat kota. Rani menolak, namun Dina memaksa. Sesampainya di kafe, Rani merasa tidak nyaman. Ia merasa semua mata tertuju padanya. "Kamu kenapa sih, Ran? Kok murung gitu?" tanya Dina. Rani akhirnya menceritakan semua yang ia rasakan pada Dina. Dina mendengarkan dengan seksama, lalu tersenyum. "Rani, kamu itu cantik k...